Rabu, 11 Agustus 2010

CERPEN

Teman Penghianat

Selly, anak dari SMPN 3 Bandung yang pintar. Seorang cewek yang gampang banget berteman serta banyak teman pula. Aku sendiri Mey, satu sekolah juga sama Selly. Aku dengan Selly sudah berteman lama, sejak kelas 3 SD. Dulu aku sering banget berkumpul bareng Selly, Yana, Agil dan Desi. Tapi sekarang, tidak pernah. Akan kuceritakan tentangnya.
Suatu hari aku, Yana, Agil, Desi dan Selly lagi asik main bareng. Namanya teman sejak SD, pastinya akrab banget. Tapi menginjak kelas 2 SMP, perubahan dimulai. Perubahan itu membuatku sakit hati.
"Yan, kamu ngerasa ada perubahan dari si Selly? Sedih aku yan, dia kayak gak peduliin kita sekarang, sombong!" ceritaku pada Yana.
"Iya mey, kamu ternyata ngerasa juga ya, biasalaah teman barunya dia banyak, huft" kata Yana.
Selama kurang lebih 5 bulan, aku, Yana, Desi dan Agil benar-benar seperti musuh bagi Selly.
Saat sekolah, kami mau ke kantin.
"Mey, astaga rasanya aku pengen ngomong ke Selly, gak nyadar apa dia cuma dimanfaatin teman-teman barunya, huh" kata Agil.
"Gil, udalah biarin aja, bakal kena karma dia liat aja" jawabku.
"Udalah, males ngurusin dia, mending makan aja yuk" sahut Desi.
"Ayooook!" jawabku dan Yana.
10 menit kami di kantin. Saat kami hendak ke kelas kami melihat Selly sedang bersama teman-teman barunya. Ia melihat kami, dan tidak menyapa sama sekali. Kami sungguh teriris hati. Kami, aku, Yana, Desi dan Agil tidak pernah sms dia, dia pun juga. Dia hanya sms salah satu diantara kami hanya jika ada perlunya. Tapi, kami tidak pernah merespon. Biarkan dia yang sadar kalau dia sedang melakukan kesalahan.
Beranjak ke kelas 9, ada liburan panjang. Ku amati hari demi hari, Yana, Agil dan Desi juga.
"Mey, sampai kapan kita jauh jauhan terus sama Selly, lama lama gak enak juga, tapi gimana ya" curhat Agil.
"Ya gimana coba gil, kita udah ngingetin dia, sindir-sindir dia lewat facebook, dia juga gak ada ngerasa salah dan gak ada keinginan buat minta maaf ke kita" jawabku.
"Hey, liburan mana pernah dia ngajak kita main. Temen barunya aja dipikirin, hh makan tu temen baru! emosi nih jadinya" kata Agil.
"Yaudah deh, kita tunggu perubahannya waktu kelas 9 udah bener-bener jalan. Perhatikan dia, apa dia bakal nepatin janjinya buat ngerubah sifat cewek liar ditambah sifat jeleknya yang ngelupain temen lama itu" kataku.
Akhirnya setelah waktu banyak berjalan, ku amati gerak geriknya. Mulai ada perubahan. Mulai menyapa kami lagi, tetapi hanya dengan tangan melambai serta senyuman pahit. Dulu dia berkata akan berubah menjadi cewek baik yang rajin belajar, ibadah, dan tidak lupa teman-temannya. Janjinya belum lunas sampai sekarang. Akan terus ku tagih janjinya dan ku tunggu perubahan yang terjadi. Pedis menjadi teman yang terlupakan.



By : Azzah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar